Bila tahun lampau para mahasiswa pergi ke Masjid Tainan untuk sholat Idul Fitri, tahun ini kami memutuskan untuk mengunjungi Masjid Kaohsiung. Sekitar pukul 06.10 kami dengan berjalan kaki meninggalkan Sheng-li Dorm menuju Stasiun Kereta Api Tainan. Pak Bayu dan istri, Pak Mungki bersama istri dan anaknya pun bergabung dengan kami di Stasiun. Tak lama menunggu, kereta bertiket NT $ 59 pun datang untuk menemani perjalanan kami selama hampir 1 jam.
Setiba di Kaohsiung, kami berjumpa dengan para TKI yang juga hendak sembahyang Idul Fitri. Tak sabar menunggu bis tiba, sebagian kawan memutuskan untuk naik taksi. Kala bus datang, berebutan lah kami masuk ke bis bertarif NT $ 12. Sesampai di Masjid, ternyata kami tak lagi mendapat tempat di lantai utama, sehingga harus rela duduk di basement sembari melihat CCTV yang audionya, sayangnya, tak berkualitas bagus.
Seperti yakin seluruh jamaah yang berada di basement berasal dari Indonesia, seorang petugas berdiri memberi pengumuman dalam bahasa Indonesia. Dia mengingatkan bahwa, berbeda dengan kebiasaan di Indonesia, pelaksanaan sholat di Taiwan diawali dengan takbir tiga kali di rakaat pertama, sedangkan di rokaat kedua usai imam membaca Al Fatihah dan surat, akan diikuti dengan takbir tiga kali sebelum ruku'.
No comments:
Post a Comment