Monday, December 17, 2007

Surat 4 halaman

Biasanya, setiap kali aku menelepon Indonesia, anakku yang pertama, Hanan, akan perlu 10 menit sendiri untuk bercerita, dari kegiatan di sekolahnya, adik-adiknya, teman-temannya dan sebagainya. Betul-betul tanpa koma, apalagi titik. Sabtu lalu, dia bercerita kalau dia menulis empat halaman surat untukku. Memang, ia telah lancar menulis dan membaca. Setiap dua minggu sekali aku menulis kartu pos ke anak-anakku satu persatu. Tentu saja, dia lah tukang bacanya. Dan inilah surat yang dia buat untukku.

6 comments:

Anonymous said...

Perdana nie...
ehem...

waaaaaaah...
Bapak beruntung sekali yah...
so sweet... =)

Wah wah... ga bisa bayangin deh gimana Bapak kangennya sama keluarga (istri dan anak2)

Jadi mupenk...
bwangeeeeeeeeeeeeeeeet...
krn kusadari ga mudah mendidik anak

Alhamdulillah Pak ALi dan Bu Ali sudah dikasih petunjuk Allah...

Senangnya...
^^

-Novita-
-yang bener2 mupenk =)-

Anonymous said...

Insya Allah, bila niat ingsunnya baik, akan dimudahkan segalanya, Novi. Jadi, selesaikan kuliah dan segera kirimkan undangannya, ya...

Anonymous said...

Sama kayak komentnya Novita..
So Sweet...he..
Tulisannya juga bagusnya ngalah2in tulisannya yuba..haha..
Btw, tebakannya jawabannya apa pak? he

Yolla

Anonymous said...

Waduh, saya juga belum ketemu jawabannya nih, he..he..he..

Anonymous said...

Saya juga punya pertanyaan... jam apa yang di bawah telinga? jam apa yang di atas dahi? jam apa yang digendong? he he...

Yuba

Anonymous said...

Hanan cuma bisa jawab dua pertanyaan Om Yuba. Jam yang di atas dahi adalah jambul. Jam yang digendong adalah jamu. Kalau jam yang di bawah telinga, apa ya Om?