Adanya beberapa kawan yang bertanya dampak guncangan industri keuangan dunia ini terhadap portofolionya, mengingatkanku kepada krisis keuangan yang melanda Indonesia sekitar sepuluh tahun lampau. Seorang senior yang bekerja di sebuah BUMN terkemuka kerap meminta nasihatku tentang pilihan investasi yang paling menguntungkan di tengah turbulensi yang melanda kawasan saat itu. Hasilnya, kala krisis telah mereda, dengan senyum mengembang ia bercerita bagaimana ia bisa menambah lagi satu rumah di sebuah kompleks perumahan mewah di Jakarta Barat/Tangerang. Dengan berkelakar aku acap menyebutnya sebagai keadilan dunia, orang yang punya uang tak punya ilmu (tentang bagaimana menginvestasikannya), orang yang punya ilmu tak punya uangnya... ha..ha..ha...
Ketika krisis ekonomi melanda dunia seperti sekarang pun, kehebohan sesungguhnya hanya milik mereka yang memiliki uang dan portofolio yang berkelindan dengan bursa saham dan ekonomi dunia. Orang-orang seperti diriku dengan portofolio biasa-biasa saja dan jumlah dana yang sama sekali tak istimewa, paling hanya bisa mengangkat tangan sembari pasrah. Apatah lagi saudara-saudara kita yang sehari-hari selalu harus berjuang amat keras hanya untuk dapat bertahan hidup. Bagi mereka, barangkali, krisis adalah makanan setiap hari...
No comments:
Post a Comment