Orang Pakistan ini kemudian berdiri, dan dengan bahasa Inggris menjelaskan kepada jemaah tata cara sholat yang akan diselenggarakan, yakni tiga takbir (tidak termasuk takbiratul ihram) sebelum Al-Fatihah di rakaat pertama, dan tiga takbir sebelum ruku di rakaat kedua. Seorang kawan berkebangsaan Yordania yang duduk di sebelahku tampak ngedumel begitu mendengar penjelasan tersebut, dan berulang-ulang menyalahkan tata cara sholat yang telah diumumkan. Namun, omelannya berhenti menyusul takbiratul ihram yang dilakukan imam, menandai diawalinya sholat idul fitri.
Meski ini adalah idul fitriku yang ketiga di Taiwan, ternyata tak mudah bagiku mengubah kebiasaan. Seusai imam membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya di rakaat kedua, begitu kudengar ucapan "Allahu Akbar" segera kubungkukkan badan melakukan ruku. Aha, salah !! Itu adalah perintah untuk tiga takbir pada rakaat kedua. Pada ucapan "Allahu Akbar" keempatlah jemaah baru mulai ruku. Kurasakan, tak hanya aku yang melakukan kekeliruan itu... :D
Usai sholat idul fitri, kami turun ke lantai dua. Setelah menunggu sekitar 10 menit, seorang jemaah datang dengan membawa puluhan nasi kotak. Hal ini merupakan "kemunduran" karena tahun sebelumnya makanan selalu disajikan dengan prasmanan. Mungkin pengurus masjid telah belajar, betapa penyajian makanan secara prasmanan telah menimbulkan "kekacauan" karena jemaah saling berebut dan karenanya makanan tak terdistribusikan secara merata... :D
No comments:
Post a Comment