Ada yang berbeda hari ini, pikirku. Biasanya, saat seperti itu belum banyak yang datang, dan baru ramai menjelang khotib naik mimbar sekitar pukul 12:50. Tidak kurang dari sepuluh sepeda telah rapi terparkir di teras masjid.
Aha! Aku baru teringat, sejak kemarin hingga hari Minggu, Taiwan menikmati libur nasional guna merayakan Dragon Boat Festival, sehingga pabrik-pabrik pun juga tutup. Dengan demikian, para buruh pabrik juga dapat pergi ke Masjid untuk mengikuti sholat Jumat. Biasanya, mereka tidak dapat meninggalkan pabrik, bahkan untuk mengikuti sholat Idul Fitri atau Idul Adha yang hanya setahun sekali.
Ternyata benar, di lantai 3, tempat sholat dilangsungkan, terdapat belasan buruh migran Indonesia sudah rapi duduk dalam shaf. Terdapat juga beberapa wajah Taiwan yang jarang terlihat di hari Jumat biasa. Tak urung, ruang sholat yang hanya berkapasitas 40 orang pun hari itu penuh sesak oleh sekitar 60 orang jamaah.
Dibandingkan di Indonesia, nasib warga muslim yang mencari rezeki di Taiwan sungguh kasihan. Mereka berkesempatan mengikuti sholat hanya bila libur jatuh di hari Jumat.