Saturday, June 20, 2009

Berkah Angin Kencang

Pagi-pagi, sekitar pukul 08:00, angin kencang sekali bertiup. Awan gelap pun menutupi langit. Padahal, belum lama berselang matahari terik sekali membagikan sinarnya. Aku segera berlari keluar memindahkan jemuran baju dari balkon lantai 2 ke tempat jemuran dalam di lantai 3, karena biasanya tak lama lagi hujan akan turun.



Karena angin bertiup amat kencang, banyak sekali buah mangga berjatuhan. Seorang ibu setengah baya berperawakan langsing terlihat bersemangat mengumpulkan puluhan mangga yang berserakan di sana sini. Ia tampak tak hirau dengan kemungkinan kepalanya kejatuhan buah mangga. Kuhitung, tak kurang dari empat puluh butir mangga berhasil ia kumpulkan.

Sekitar pukul 11:00, kembali angin bertiup kencang. Memperhatikan pengalaman pagi tadi, di mana saat angin bertiup kencang biasanya banyak buah mangga berjatuhan, kusegera berlari menengok keluar. Ah, ternyata dua orang ibu-ibu muda, tampaknya petugas kebersihan yang biasa menyapu halaman, sudah lebih dahulu berada di bawah dan sibuk berlari kesana-kemari mengumpulkan puluhan butir mangga yang rontok diterjang angin.

Sekitar satu jam kemudian, kembali angin bertiup kencang. Kembali kuberlari menengok ke bawah dari jendela toilet. Betul saja, puluhan butir mangga tak mampu menahan terpaan angin dan jatuh ke tanah. Dan yang menggembirakan, tak satu orang pun terlihat di bawah. Barangkali, "para pemungut mangga profesional" merasa telah terpenuhi targetnya dari dua periode terpaan angin kencang sedari pagi. Segera kuberlari ke bawah, dan dengan gesit kukumpulkan butir-butir mangga itu. Setelah kuhitung ternyata ada 18 butir, meski dua pertiga di antara tidak utuh lagi akibat membentur tanah dengan keras.

No comments: