Sunday, November 05, 2006

Presidents' Forum

Dikunjungi orang tua kala di rantau, tentulah senang rasanya. Begitu pula yang dirasakan para mahasiswa Indonesia di Tainan, ketika beberapa rektor perguruan tinggi Indonesia mengikuti Presidents' Forum of Southeast Asia and Taiwan Universities (SATU) yang diselenggarakan di Kampus NCKU.

Seusai welcome dinner, para rektor dari UI (beserta nyonya), ITB, IPB, Unair (beserta nyonya), Undip, dan Trisakti (wakil rektor Unpad tidak ikut serta) mentraktir tiga belas mahasiswa Indonesia di teras lantai dua sebuah warung makan, sambil menikmati udara malam Tainan yang cerah. Sambil menunggu pesanan datang, seluruh yang hadir, termasuk para rektor, satu persatu berdiri memperkenalkan diri. Suasana menjadi rileks kala para petinggi universitas-universitas terkemuka tersebut ternyata melakukannya dengan amat santai dan penuh humor.
Kami yang memang sedang menghadapi banyak kesulitan, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengadu kepada para orang tua kami tersebut. Secara bergantian kami mengeluhkan persoalan bahasa mandarin yang digunakan secara ekstensif dalam perkuliahan dan kehidupan akademis, beasiswa yang hingga kini belum turun, serta keharusan bekerja untuk memperoleh beasiswa tersebut. Meski berjanji untuk melakukan segala yang mungkin untuk membantu, dengan kompak mereka menyampaikan bahwa apa yang kami "derita" adalah hal yang biasa, bahkan lebih baik dibandingkan dengan yang mereka alami masa dulu. Berulangkali, diseling dengan canda dan baca puisi, mereka mendorong kami untuk lebih bersemangat menghadapi keadaan.

Yang mengagetkan adalah ketika Rektor IPB Prof. A. A. Mattjik mengatakan bahwa kalau sudah lulus, sebaiknya tidak langsung pulang ke Indonesia, namun satu atau dua tahun bekerja dahulu di Taiwan untuk menambah pengalaman. Benar nih, Pak? Dengan resmi diizinkan untuk tidak segera kembali, nih?