Dua minggu terakhir ini ada seorang lelaki gempal bolak-balik membawa beragam barang masuk ke kamarku. Ya, aku akan mendapatkan seorang teman sekamar baru. Ia orang Taiwan yang nama cinanya aku tak hapal, namun kuingat ia minta dipanggil Mark. Ia mahasiswa tahun pertama program master di Department of Economics, College of Social Sciences, dengan penguasaan bahasa Inggris yang lumayan. Berbeda dengan kebiasaan di Indonesia yang menempatkan Departemen Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi, di NCKU dan kebanyakan universitas lain di Taiwan, departemen ini menjadi bagian dari Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial.
Secara resmi, sebenarnya aku tak tinggal sendirian. Ada Pak Bayu yang juga tercatat sebagai penghuni kamar 221, meski selama ini ia lebih memilih tinggal di apartemen di luar kampus bersama istrinya. Hal ini yang juga mengherankanku, mengapa manajer dorm "memilih" mengirim Mark ke kamarku, padahal empat kamar di sekelilingku juga hanya berpenghuni seorang. Bahkan, kamar di sebelahku kosong tak berpenghuni. Kesannya, sang manajer tak rela membiarkanku leluasa menikmati kamar sendirian.
Tapi, aku merasa tak memiliki hak untuk menolaknya. Apalagi, tampaknya anaknya baik dan ramah. Begitu datang ia sudah menyuapku dengan sekaleng chocolate stick (mirip astor, namun katanya yang ini buatan tangan). Lagipula, siapa tahu ia jalan yang dipilihkan bagiku untuk mempercepat penguasaan bahasa Mandarin, agar tak cuma bisa berujar "Ni hao" dan "Xie xie".........