eh tau ga, kamar sebelah tiba2 ngedokdok pintuku
huhuhuhu...
otomatis aku ma teman sekamar langsung kaget
spontan kumatiin wekerku
setelah weker mati dia langsung balik lagi k kamarnya
huhuhuhuhuhuhu...
gimana dunk?"

Pun andai tanpa tentangan, sesungguhnyalah bangun pagi untuk sembahyang subuh sudah merupakan perjuangan yang tak mudah bagi sebagian kawan, apalagi di musim dingin seperti sekarang ini. Para mahasiswa teknik kimia, misalnya, sering harus pulang ke dorm lewat tengah malam atau bahkan dini hari guna menyelesaikan eksperimennya. Ada pula yang memiliki kebiasaan chatting dengan keluarganya selepas tengah malam. Akibatnya, diperlukan perjuangan tersendiri untuk membuat mata terbuka sebelum matahari terbit, guna menunaikan kewajiban sembahyang subuh.
Salah satu cara yang juga sering mereka lakukan adalah meminta pertolongan pada orang yang masih menjalankan tradisi "hidup normal", yang beranjak ke tempat tidur pukul 23:00 atau 24:00 dan bangun sekitar lima jam kemudian. Jadi, adalah hal jamak kalau aku bangun tidur di pagi hari, menyalakan laptop, dan mendapati offline messege yang berbunyi: "tolong miskol saya pukul 6:00 untuk sembahyang subuh, sampai saya bangun ya...please...please..."
No comments:
Post a Comment