"Undangan Pernikahan", demikian subjek yang sering muncul di milis mahasiswa muslim di Taiwan selama dua bulan terakhir ini. Memang, musim libur kuliah acap dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk melangsungkan pernikahan. Pada libur musim dingin yang baru lewat, misalnya, ada empat mahasiswa yang melangsungkan pernikahan. Jumlah yang lebih kurang sama juga tercatat saat libur musim panas lalu.
Pasangan yang baru menikah ini ada yang kemudian tinggal bersama di Taiwan, ada pula yang (terpaksa) hidup terpisah, yang satu di Taiwan, sementara pasangannya tinggal di Indonesia. Jadilah, sekarang kunjungan ke tanah air tidak lagi selalu berarti riset, tetapi bisa pula untuk menengok istri (suami), menengok anak, menemani istri melahirkan, dan sejenisnya...
No comments:
Post a Comment