Tuesday, March 03, 2009

Mahasiswa Tikam Profesor

Sejak kemarin, media massa ramai memberitakan seorang mahasiswa asal Indonesia yang menikam profesornya di Nanyang Technological University, Singapura. Usai menikam, sang mahasiswa menemui ajal setelah melompat dari lantai 5 sebuah gedung di kampusnya. Sebulan sebelumnya, di Chuo University, Tokyo, seorang profesor juga ditikam di toilet kampusnya, sesaat sebelum memberikan kuliah. Penikamnya diduga adalah mahasiswanya sendiri.

Beragam persoalan memang acap mendera mahasiswa, mulai dari masalah studi, hubungan dengan dosen, beasiswa, atau masalah relasi pria-wanita. Beberapa di antara mereka memilih mengakhiri hidup untuk melarikan diri dari masalah. Sekitar tiga-empat bulan lampau, misalnya, seorang mahasiswa NCKU asal Myanmar tewas setelah menggantung diri di kamar asramanya yang hanya berjarak dua puluhan meter dari asrama tempatku tinggal, konon karena ada masalah dengan pacarnya.

Kisah di Departemen of Electrical Engineering NCKU lebih menyayat hati. Seorang mahasiswa PhD di sana menuturkan, gedung tempatnya kuliah telah merenggut nyawa tiga orang mahasiswa. Dua orang melompat dari lantai 12, sedangkan seorang lagi memilih menggantung diri. Malah, dia mengaku melihat sendiri korban terakhir, seorang mahasiswa program master, menjemput ajal.

Tak lama setelah kasus di Singapura mencuat, beragam milis yang kuikuti ramai membahasnya. Seorang kawan menyarankan membuat bagian khusus Bimbingan dan Konseling di PPI Tainan. Seorang senior mengimbau, siapa saja yang memiliki masalah apa saja agar terbuka dan menyampaikan kepada temannya. Seorang lagi malah menyarankan untuk menerjemahkan berita kasus NTU ini dalam bahasa Inggris dan Mandarin, kemudian mengirimkannya kepada para profesor masing-masing di Taiwan. Mungkin maksudnya, bila tak ingin menemui masalah, jangan main-main dengan mahasiswa Indonesia ya...

No comments: