Punya nama yang diberikan oleh orang tua kita, ternyata tidaklah cukup untuk hidup di negeri Cina. Amat sering, meski kita telah menuliskan atau menyebutkan nama kita, masih juga ditanyakan nama Cina kita. Chinese name. Nama kita, yang dilafalkan dalam aksara mandarin. Atau nama asli cina mereka, sebelum berganti dengan nama, yang di Taiwan sering diistilahkan dengan "English name". Bahkan sebelum datang pun, dalam formulir permohonan visa, dalam debarkation card, chinese name ini telah ditanyakan.
Ketika beberapa hari tiba di Taiwan, beberapa kawan yang telah tinggal lama di Tainan menyarankan untuk membuat stempel nama, di sebuah toko dekat dorm. Dengan biaya NT$ 50, didapatlah sebuah stempel kecil nama kita dalam aksara mandarin, yakni 艾莉. Bagiku, ini sebuah stempel ajaib. Pembuatan ARC, pembukaan rekening tabungan di kantor pos, hingga urusan akademik, semua menjadi lebih mudah dengan stempel ajaib tersebut. Semacam persetujuan dengan derajat tinggi.
Tibalah kemudian saat harus membayar ini itu. Formulir distempel nama, dan beres. Kemudian, kartu mahasiswa pun langsung didapat. Dengan kartu mahasiswa ini, seluruh pelayanan Universitas menjadi terbuka. Seluruh informasi pribadi pada kartu mahasiswa ditulis dalam aksara mandarin. Termasuk nama. Menariknya, ternyata namaku ditulis dengan aksara 阿里yang berbeda dengan stempel nama. Ternyata, aksara yang digunakan, akan sangat tergantung intonasi kita saat mengucapkannya. Ketika kutunjukkan perbedaan itu pada Professor Shiu Yung-Ming, dia menyarankan untuk menggunakan nama yang di kartu mahasiswa, karena nama di stempel lebih mirip nama perempuan. Stacy Lin, staf pada Office for International Affairs, malah tertawa terbahak. Nama yang ditulis pada stempel, katanya, "Sounds like a ghost name." Waaaaaaaaaaaaaaaa???