Saat itu juga dua hari menjelang Idul Fitri, sehingga ada yang mengusulkan namanya Fitri atau something like that (kupikir, agak kurang kreatif, karena sudah banyak orang dengan nama itu). Oleh karena itu, dengan beragam pertimbangan mendalam (lho, kan nama akan dipakai seumur hidup....) akhirnya kuberi ia nama Hanan Hanifah. Dalam bahasa Arab, Hanan berarti mercy, benevolence, atau compassion. Sedangkan Hanifah bermakna true believer.
Karena dilahirkan saat natal (ini natal yang pasti dikenang banyak orang, karena bom meledak di banyak tempat di Jakarta), anak pertamaku ini akan selalu merayakan ulang tahunnya pada hari libur. Setidaknya, kalau ia tidak tinggal di Taiwan. Benar! Natal, dan juga hari raya keagamaan lainnya, bukanlah hari libur (Baca juga: "Lebaran Tanpa Ketupat", saat aku bahkan harus presentasi tepat di hari lebaran lalu). Meski begitu, hari natal, terutama malam natal, amat meriah diperingati di Taiwan. Menariknya, sebagian besar di antara mereka yang merayakan natal justru tidak beragama kristen. Di Taiwan, natal adalah peristiwa budaya, dan bukan peristiwa keagamaan. Bagi mereka, yang terpenting adalah pesta, makan, minum, musik, dan bergoyang. Ayo, tarik, maaaaaangg...................!!!!