Monday, December 25, 2006

Christmas Day

Pagi tadi anakku menelepon. Hari ini ia genap berusia enam tahun. Ibunya, tantenya, dan neneknya patungan membelikannya sepeda. Aku masih ingat, enam tahun lampau, aku menunggu dengan cemas istriku yang harus menjalani operasi cesar, setelah tetap dalam kondisi pembukaan dua sesudah berjam-jam ketubannya pecah. Dua hari sebelum melahirkan, istriku masih kontrol ke dokter kandungan, dan diberi tahu lagi bahwa perkiraan kelahiran masih dua minggu lagi. Jadi kami sama sekali tidak menyangka ketika harus melahirkan secepat itu.

Saat itu juga dua hari menjelang Idul Fitri, sehingga ada yang mengusulkan namanya Fitri atau something like that (kupikir, agak kurang kreatif, karena sudah banyak orang dengan nama itu). Oleh karena itu, dengan beragam pertimbangan mendalam (lho, kan nama akan dipakai seumur hidup....) akhirnya kuberi ia nama Hanan Hanifah. Dalam bahasa Arab, Hanan berarti mercy, benevolence, atau compassion. Sedangkan Hanifah bermakna true believer.

Karena dilahirkan saat natal (ini natal yang pasti dikenang banyak orang, karena bom meledak di banyak tempat di Jakarta), anak pertamaku ini akan selalu merayakan ulang tahunnya pada hari libur. Setidaknya, kalau ia tidak tinggal di Taiwan. Benar! Natal, dan juga hari raya keagamaan lainnya, bukanlah hari libur (Baca juga: "Lebaran Tanpa Ketupat", saat aku bahkan harus presentasi tepat di hari lebaran lalu). Meski begitu, hari natal, terutama malam natal, amat meriah diperingati di Taiwan. Menariknya, sebagian besar di antara mereka yang merayakan natal justru tidak beragama kristen. Di Taiwan, natal adalah peristiwa budaya, dan bukan peristiwa keagamaan. Bagi mereka, yang terpenting adalah pesta, makan, minum, musik, dan bergoyang. Ayo, tarik, maaaaaangg...................!!!!