Friday, December 01, 2006

Tiga Wanita Haus Kasih Sayang

Oleh Sari S. Karim

Say, jenuh banget gak ada kamu di rumah. Akan terhibur kalau melihat polah tingkah anak-anak yang luar biasa lucu dan menggemaskan. HH yang kalau bicara nyerocos tidak ada titik dan koma... MM yang kalau kesal atau marah bahasa planetnya keluar. Tapi ya tetap saja tidak lengkap rasanya kalau tidak ada kamu. Yang suka tiba-tiba bernyanyi gak karuan, nada dan suaranya..... "Aku pulang... dari rantau.. bertahun-tahun di negeri orang... oh Malaysia...".

Say, hatiku sepi... tak terasa sudah mau 3 bulan... rasanya lamaaaaa sekali. Tak salah jika HH suka uring-uringan jika sedang merindukanmu. HH khawatir sekali sama kamu, yang apa-apa harus dikerjakan sendiri. HH bilang kan kasihan Bapak, kalau tidur juga mau dipeluk sama Kakak...

Pernah suatu ketika aku melintas kebun karet Jabaru, ingatkan.... seminggu sebelum kamu pergi... kita berempat main-main di sana. Olah raga, senam (MM senam angkat kaki...), lomba lari sampai HH pipis dipinggir got karena tidak kuat tahan pipis... Tiba-tiba saja air mataku menetes... betapa aku merindukan saat-saat seperti itu... Tamasya murah meriah ala kita, tidak perlu keluar uang yang penting happy!.

Paling pedih jika HH bicara mengapa dia tidak diajak Bapak ke Taiwan? Mengapa bapaknya tidak segera pulang... melihat betapa giatnya dia menabung untuk membeli tiket pesawat untuk bapaknya... Dasar anak-anak, dia pun merasakan rindu yang tak tertahankan...

Melihat keceriaan MM main sama Alvin dan para lelaki yang ada di Cikaret... begitu manja... kesana kemari diikuti, bergelayutan di pundak. Jika tidak ada, dia selalu mencari... ke rumah uyut atau nini Eli. Saat hujan pun dia minta Nur untuk menyusul sambil meminta dibawakan payung! Terlihat dia mencari figur bapak... yang untuk sementara dia peroleh dari para lelaki tersebut... Aku sendiri pun sering membayangkan seandainya MM yang bergelayutan manja di pundakmu... tertawa lebar.

Saat mau tidur pun yang diserbu selalu aku... yang minta dikipas-kipas, digaruk-garuk badannya, yang minta dibacakan buku cerita... seandainya ada kamu, tugas itu bisa kita bagi berdua... tidak selalu rebutan.

Untuk saat ini semua itu hanya bisa bilang seandainya...

We miss u so much!