Segera aku cocokkan resi-resi pembelian yang memang kusimpan. Kupilah resi 7-Eleven dari yang lain. Kebetulan, di dalam kompleks dorm di Sheng-li ada satu toko 7-Eleven yang buka sampai larut malam, sehingga sebagian besar kebutuhan sehari-hari mahasiswa biasanya dapat diperoleh di sana. Tetapi jangan kaget, bila toko ini ternyata juga menjual kondom dan alat tes kehamilan. Untuk apa? Tanyakan pada rumput yang bergoyang.......
Sebagian besar resi yang kumiliki memang adalah bukti pembelian dari 7-Eleven, karena ia adalah jaringan mini market terbesar di Taiwan (barangkali semacam Indomaret di Indonesia). Setelah kuteliti satu persatu, ternyata ada satu resi yang memiliki kesamaan 3 angka belakang dengan yang ada di pengumuman, dengan reward NT $ 20 bla bla bla (aksara mandarin yang belum kekenal). Yah, NT $ 20 lumayanlah untuk beli roti tawar untuk sarapan pagi, pikirku.
Ternyata, begitu sampai 7-Eleven, shop assistant mengatakan kalau aku berhak dapat NT $ 200, bukan NT $ 20 (mungkin aksara mandarin yang tak kukenal itu menyatakan puluhan atau sebangsanya). Namun, hadiah itu hanya bisa dibelikan barang, dan tidak dapat dimintakan uang. Karena merasa memperoleh rezeki nomplok, kutelepon Truong untuk datang. Kami berdua kemudian memilih barang-barang sambil menjumlahkan harganya, agar tak melebihi NT $ 200. Setelah melengkapi beberapa isian, kasir pun menghitung belanjaan kami, dan ternyata tepat NT $ 200. Alhamdulillah. Kami pun melangkah keluar dengan tersenyum.....