Meski penghuni Sheng-Li Dorm No. 6 terdiri atas banyak mahasiswa Internasional maupun lokal, interaksi antar mereka sedikit sekali terjadi. Jangankan antar penghuni asrama, pertemuan antar penghuni kamar pun seringkali merupakan hal yang istimewa. Kamar tepat di depan kamarku, misalnya, resminya dihuni dua orang, seorang mahasiswa Ph.D. dari Vietnam dan seorang mahasiswa master dari Indonesia. Menurut pengamatanku dan pengakuan mereka sendiri, karena jadwal (baca: siklus hidup) yang berlainan, mereka berdua hampir tidak pernah bisa berbincang satu sama lain (sekarang sang mahasiswa Indonesia tinggal di apartemen).
Interaksi antara mahasiswa Internasional dengan mahasiswa lokal biasanya hanya terjadi di "ruang bersama", yakni koridor di lantai dua, tempat kami menonton televisi. Namun, pertemuan itu pun acapkali dalam diam, karena mahasiswa Taiwan tampaknya "too shy to speak English", sementara mahasiswa Internasional pun tampaknya "too shy to speak chinese." Jadilah, yang mahasiswa lokal tidak bertambah kemampuan bahasa Inggrisnya, yang mahasiswa Internasional pun tidak bertambah kemampuan bahasa mandarinnya. Dari dulu, bisanya cuma "ni hao" atau "xie xie".....