Rabu, dua minggu lalu, adalah giliranku presentasi di depan kelas Managerial Economics. Sebagai mahasiswa program doktor, aku diharapkan menyajikan rencana penelitian untuk tugas akhir mata kuliah tersebut. Namun, aku berencana untuk memanfaatkan kesempatan itu untuk juga meluruskan informasi yang salah tentang Islam di kalangan mahasiswa Taiwan dan mahasiswa internasional lainnya. Kenekatan ini juga didorong seringnya Pak Prof menyampaikan nilai-nilai tentang Budhisme di kelas. Hitung-hitung, gantianlah...
Sekitar seminggu sebelum saat presentasi tiba, sesungguhnya aku telah selesai menyiapkan bahan presentasi. Selain rencana riset, aku pun telah menyiapkan bahan presentasi tentang "Islam and Polygamy". Sejak datang di Taiwan sekitar satu setengah tahun lampau, salah satu topik yang paling sering disalahpahami tentang Islam adalah poligami. Seolah poligami adalah sebuah keharusan, dan bahwa setiap lelaki muslim bisa begitu saja menikahi wanita sebanyak yang mereka inginkan.
Namun, dua hari sebelum hari presentasi tiba, aku mengubah rencana. Alih-alih membahas mengenai poligami, kuputuskan untuk meluruskan kekeliruan film "Fitna", yang saat itu sedang menjadi berita di seluruh dunia. Tentu saja, tidaklah mudah dalam waktu singkat untuk mengumpulkan bahan-bahan guna melawan stigma teroris yang selalu dilekatkan pada muslim. Untunglah, seorang sahabat yang baik hati dengan ringan tangan membantu mengumpulkan bahan-bahan yang sungguh amat sesuai, sehingga memudahkanku dalam menyusun bahan presentasi.
It's show time! Dengan berbaju koko berwarna hijau, aku berdiri mantap di depan kelas. Kujelaskan, betapa film "Fitna" jelas-jelas adalah sebuah fitnah. Kuuraikan bagaimana golongan Islamophobia selalu menuduh kaum muslimin di belakang setiap tindakan buruk yang terjadi di seluruh dunia. Kucontohkan bagaimana ketika Alfred P. Murrah Federal Building di Oklahoma City hancur luluh lantak oleh bom pada 19 April 1995, tudingan segera diarahkan kepada "Konspirasi Timur Tengah" atau istilah lainnya yang berkaitan dengan Islam. Kemudian terbukti bahwa pelakunya adalah seorang tentara AS yang bernama Timothy McVeigh serta beberapa kawannya, yang seluruhnya beragama Kristen.
Pada bagian lain kujelaskan, bagaimana umat Islam sering diperlakukan tidak adil. Ketika sekelompok orang bersenjata menyerbu masjid atas nama keyakinan Yahudi, ketika gerilyawan Katolik IRA mengebom wilayah penduduk di kota, atau kala milisi bersenjata Ortodoks Serbia memperkosa dan membunuh kaum muslimin yang tak berdaya, tindakan-tindakan tersebut tidak pernah menjadi label seluruh kaum atau agama para pengikutnya. Namun, berapa sering kita mendengar istilah "Fundamentalis Islam" atau "Ekstremis Muslim" dikaitkan dengan tindak-tindak kekerasan?
Pada bagian akhir, kujelaskan bahwa "Islam" berasal dari bahasa Arab "salaam" yang bermakna damai. Islam adalah agama yang mengajarkan para pemeluknya untuk mengembangkan dan memelihara perdamaian di seluruh dunia. Namun demikian, pertanyaan yang diajukan kepadaku tetaplah sama, "Can you have more than one wife?"
No comments:
Post a Comment