Tuesday, April 08, 2008

Teknologi Menyingkap Tabir

Saat itu, waktu menjelang tengah malam. "Belum tidur, Boss?" begitu bunyi pesan yang kukirim melalui yahoo messenger kepada seorang kawan, yang kutahu tidak terbiasa begadang sampai malam. Lama tak ada balasan, sampai kemudian muncul jawaban, "Perasaan..... saya sedang invisible? Kok Pak Ali bisa tahu saya masih di depan komputer?". Ha..ha..ha.. rupanya, ia tak segera menjawab, karena merasa perlu memastikan bahwa tak ada yang salah dengan YM-nya.

Memang, tak ada yang salah dengan YM-nya. Namun, dengan sebuah website yang berslogankan "Who is invisible in Yahoo! Messenger", kita dapat mengetahui siapa-siapa saja teman kita yang sedang invisible atau appear offline. Jadi, meskipun ia tidak tampak online, kita bisa tahu bahwa dia sesungguhnya sedang online.


Memang, "penemuan" ini menjadikan kebebasan kita untuk "bersembunyi" menjadi berkurang, karena orang akan dengan mudah mengetahui chat status kita yang sesungguhnya. Aku pun sering iseng melihat-lihat siapa saja yang sedang bersembunyi dari keramaian. Tak masalahlah bagiku bila seseorang itu bersembunyi, karena itu berarti dia memilih "invisible to everyone", bersembunyi dari semua orang.

Namun, suatu ketika, aku sungguh terperanjat kala kumasukkan yahoo ID seorang kawan yang tampak offline di daftar YM-ku, namun muncullah status yang sebenarnya : online (bukan invisible). Untuk meyakinkan bahwa tak ada masalah dengan YM-ku dan website penguak status, kulakukan beberapa pengujian, dan hasilnya tak ada yang salah. Kukonfirmasikan pula status orang tersebut pada YM kawan yang lain, dan hasilnya pun positif : (ia sedang) online. Artinya, ia menyetel YM-nya agar appear offline hanya padaku. Aku sungguh bersedih hati menyadari kenyataan, bahwa ada yang (selama ini) menganggap chatting denganku adalah sebuah beban. Saatnya bagiku untuk introspeksi, mengoreksi diri, menata kembali...

No comments: