Tuesday, September 19, 2006

Kuliah Kedua

Aku berharap-harap cemas, akankah kuliah kedua sama dengan kuliah pertama, seluruhnya dalam bahasa mandarin? Kelas telah penuh. Kemudian, masuk seorang pria berusia sekitar 40-an tahun, berkaos kerah, menuju mimbar. Aku kaget. Kutanya Li (lihat: Kuliah Pertama), "Is he the Professor?" Ia menjawab, "Yes, he is Professor Chiang." Wow, sungguh, dari gayanya, semula kupikir ia seorang mahasiswa.

Ia pun kemudian nyerocos dengan cepat dalam bahasa mandarin. Entah kenapa, tiba-tiba ia berhenti berucap. Barangkali melihat wajahku yang berbeda dari yang lain, ataukah karena melihat ekspresi ketidakpahamanku, ia kemudian bertanya, masih dalam bahasa mandarin, sambil menunjuk kearahku. Meski tak paham pertanyaannya, kugunakan kesempatan itu untuk memperkenalkan diriku sebagai mahasiswa internasional yang tak paham bahasa mandarin.

Luar biasa, setelah mendengarkan penjelasanku, ia kemudian memutuskan mengubah penyampaian kuliahnya. Dengan bahasa Inggris yang lancar, dijelaskan kembali apa yang telah diterangkan sebelumnya. Duh senangnya. Apalagi ketika kemudian dia berkata, "I'm happy to have you in my class." Dan kemudian, sepanjang kuliah, bahasa mandarin dan bahasa Inggris digunakannya secara bergantian. Alhamdulillah................